Rio telah lama meninggalkan sesuatu yang bernama rumah. Mencoba menemukan pemberhentian untuk langkah yang semakin tak tentu arah. Namun, masih saja kecewa yang dia temukan dalam nyala mata orang yang dia kasihi, mengguratkan luka. Perih. Rio pun hanya bisa menelan rasa kecewa, dan paling parah ia menyimpan rasa kecewa pada diri sendiri. Kini, ia ingin berlari, dan terus berlari. Berh…