Text
Kidung Rindu di Tapal Batas
"Garuda ini _kalian tahu_ selalu ada di dada ini. Warna merah putih itu, menjadi warna darahku. Dapatkah kalian melihat betapa air mataku berdarah-darah, menyaksikan merah putih yang semakin kusam berkibar-kibar? Lihatlah bendera Malaysia sana: Ia berkibar cemerlang di pucuk-pucuk galah yang tinggi, di atas tanah yang makmur, di atas atap-atap penduduk yang hidup bahagia. Setiap kali merah putih, aku merasa sedih dan sengsara atas nasib kita yang tak pernah diperhatikan. Setiap kali memandang bendera Malaysia, aku iri dan cemburu dengan kehidupan yang sangat diperhatikan." Novel ini mengingatkan kepada pemerintah dan segenap kolega di Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bahwa pembangunan di perbatasan sudah sangat darurat, tidak hanya infrastruktur juga batin penduduknya. Buku ini mengetengahkan pergolakan di daerah perbatasan.
Tidak tersedia versi lain