Text
Episode Hujan
Buku novel romantis ini sangat menarik untuk dibaca oleh remaja yang sedang kasmaran, memiliki pembahasan dan cerita yang menarik dan banyak kata-kata puitis yang tertuang di buku ini seperti: “Hujan membuatku merasa tidak sendiri. Rintik hujan membuatku sadar. Aku bukan satu-satunya orang yang jatuh, lalu pecah membentur batu dan aspal jalanan, atau larut bersama kelokan sungai.” “Pluviophile,” ucap Katya. “Apa itu?” “Itu kamu. Orang yang merasakan kedamaian saat hujan,” ungkap Katya. Meski ia tahu, pria itu “Banyu Mili” sepertinya bisa merasa damai kapanpun juga. Bagi orang lain, pembicaraan tentang hujan barangkali terdengar konyol.
Tapi, bagi Katya, bersama Banyu Mili, pembicaraan topik seremeh-temeh cuaca menjadi semenarik film box office. Katya membenci hujan. Hujan deras turun pada perayaan ulang tahunnya yang kedelapan, membuat satu-satunya ulang tahun yang pernah dirayakannya berantakan karena tak ada seorangpun dari undangan yang datang. Hujan juga menjadi latar kepergian kakak kandungnya, Bara, yang hilang sejak usia sembilan. Dan, hujan turut mengantar kepergian ibunya, yang meninggal saat Katya memutuskan untuk menjadi seorang wartawan. Hujan pun turut mengiringi kehilangan Katya akan Jani, sosok gadis kecil yang menjadi muridnya di sebuah pusat kegiatan belajar mengajar di daerah pinggiran Jakarta, tempat anak-anak jalanan mengecap pendidikan.
Tidak tersedia versi lain