Text
Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai
"Selamat jalan, Sam... selamat sampai ke Jakarta...," Nurbaya menahan air matanya.
Sungguh sedih hati Sitti Nurbaya tatkala kekasihnya Samsulbahri harus meninggalkan dirinya untuk sementara waktu karena akan melanjutkan pendidikan ke sekolah calon dokter di Jawa. Tak pernah terbersit olehnya bahwa perpisahan itu adalah untuk seterusnya, juga awal penderitaan hidupnya karena nasib mempertemukannya dengan Datuk Meringgih, pria tua bengis yang kemudian menjadi suaminya.
Perjumpaan dan perpisahan menjadi garis hidup semua anak manusia, tak terkecuali bagi dua insan, Sitti Nurbaya dan Samsulbahri. Kisah kasih serta kemelut batin keduanya diceritakan secara menyentuh dan memikat dalam roman abadi Sitti Nurbaya karya sastrawan Angkatan Balai Pustaka, Marah Rusli.
Tidak tersedia versi lain