Text
Olenka
Kadang-kadang saya ingin memperlakukan tubuhnya seperti sebuah peta. Kalau dapat melakukannya demikian, saya akan menggulungnya, kemudian membukanya di atas ranjang, atau di atas meja, atau di atas rerumputan. Kalau perlu saya dapat menggantungkannya di dinding, kemudian menuding-nuding bagian-bagian tubuhnya bagaikan seorang guru ilmu bumi menuding-nuding kota-kota di atas peta. Saya akan menelusur jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota lain, satu danau dengan danau lain, satu bukit dengan bukit lain, satu hutan dengan hutan lain, satu dataran rendah dengan dataran rendah lain, kemudian berseru: "Hai, inilah jalan menuju surga!"
Jika Chairil Anwar menggali kata hingga putih tulangnya, maka dalam prosa, Budi Darmalah satu-satunya pengarang Indonesia yang berani dan mampu dengan jujur tanpa jaim (jaga image) mengebor jiwa dan hasrat manusia hingga ke putih tulang dan sisi tergelapnya.
Tidak tersedia versi lain