Text
PTK : Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Teknik Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Behavioral Pada Kelas X-UPW 1 Di SMK Negeri 1 Kota Bogor (PTBK Semester 1 Tahun Pelajaran 2015-2016)
Penelitian yang dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) tentang penggunaan Teknik Konseling Kelompok dengan Pendekatan behavioral pada kelas X UPW-1 semester 1 tahun pelajaran 2015-2016 di SMK Negri 1 Kota Bogor.
Jenis metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) yang terdiri dari dua siklus tindakan, dan di setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelasksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X UPW-1 SMK Negri 1 Kota Bogor yang berjumlah 35 orang, yang terdiri dari 6 laki-laki dan 29 perempuan. Teknik analisa data menggunakan deskripsi kuantitatif, yaitu dengan meliohat hasil pengamatan dan refleksi tentang peningkatan aktivitas belajar peserta didik yang memenuhi indikator tentang motivasi belajar peserta didik pada tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.
Dari pengamatan yang ada penulis menganggap layanan konseling kelompok akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan layanan yang lainnya. Karena dari prngalaman yang terjadi dilapangan peserta didik sudah mulai merasa bosan dan jenuh dengan pengunaan layanan-layanan klasikal sehingga diperlukan sebuah layanan yang melibatkan partisipasi keseluruhan. Sedangkan penggunaan layanan konseling individu kadangkala dianggap negatif oleh peserta didik karena peserta didik dipanggil secara pribadi dan mendapatkan pandangan yang buruk dari peserta didik-peserta didik lainnya.
Penggunaan penerapan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral pada kelas X UPW-1 semester 1 tahun pelajaran 2015-2016 di SMK Negri 1 Kota Bogor dalam pembelajaran membuat peserta didik tidak bosan dan jenuh sebaliknya merasa senang sehingga aktivitas belajar mereka meningkat. Hal ini terbukti pada siklus I ada 6 peserta didik yang belum tuntas dan 29 peserta didik tuntas. Setelah guru memperbaiki hasil refleksi pada siklus 1 maka pada siklus II didapat semua peserta didik sebanyak 35 orang tuntas semua. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Tidak tersedia versi lain