Text
Lemon Tea Candy
Cinta, seperti melihat surga
dengan kupu-kupu beterbangan
Anak laki-laki itu ikut tersenyum sambil melemparkan pandangannya, jauh ke atas awan. Lalu, ia menghela napas panjang. “Aku sangat menyukai permen ini. Rasanya begitu nyaman di mulutku,” ujarnya. “Biasanya aku menikmati permen ini sambil menutup mata dan membiarkan imajinasiku melayang, membawaku ke tempat-tempat indah yang ingin kukunjungi.” Anak itu menoleh pada Arina. “Kau mau mencobanya?”
Arina tampak ragu, namun tak lama kemudian ia mengangguk lemah.
“Sekarang tutup matamu,” perintahnya.
Bagai terhipnotis, gadis kecil itu mengikuti apa yang dikata- kannya.
“Bayangkan kau memiliki sepasang sayap yang indah seperti bidadari. Kemudian, kau terbang di atas kebun bunga yang indah. Di sana, kau bertemu dengan orang-orang yang kau sayangi dan tersenyum kepada mereka...”
Selama belasan tahun, kenangan masa kecil itu menyertai perjalanan hidup Arina. Memberinya semangat juang yang tak lekang. Dari seorang anak yatim piatu dan penjual permen di jalanan, hingga ia berjumpa Stevan Kim, seorang lelaki ajaib yang kata sahabatnya lebih ganteng dari Won bin. Lelaki itulah yang mengantar Arina memasuki Candy World. Ada pula David, teman panti yang menyertainya bertumbuh hingga menjadi seorang gadis. Bagaimana Arina menatap masa depannya? Bagaimana kenangan masa kecilnya menemukan muaranya? Bagaimana pula simpul-simpul cinta menyertainya?
Tidak tersedia versi lain