Text
Interval sisa luka yang kalian tinggalkan
Bagaimanapun, aku hanya gadis SMA. Selayaknya, saat ini aku sedang merasakan asmara.
Tapi, justru seakan semua awan mendung dikirim dalam masa kehidupan yang katanya penuh warna ini.
Persaingan menjadi ketua ekskul tari di sekolah menyeret statusku sebagai penari jathil keliling yang dianggap rendah. Rey, satu-satunya sahabatku, tiba-tiba menjauh. Dan seakan itu belum cukup, Kakek mengusir Carl, guru baru yang menjadi idola di sekolah, hanya karena dia orang asing.
Tidak sekali aku berpikir bahwa tentu hidupku akan berbeda jika orang tuaku bersedia tetap di sisi.
Tampaknya, waktu tidak selalu menjadi obat mujarab bagi luka. Bahkan setelah jeda yang lama, beberapa hal dari masa lalu masih bergelayut. Termasuk pertanyaan kepada orang tuaku: "Kenapa kalian memilih pergi?"
Tapi, semakin dekat dengan tujuan, aku bimbang. Benarkan aku ingin tahu jawaban mereka?
Tidak tersedia versi lain