Text
Ketika Mas Gagah Pergi
Bagi seorang "pejuang Islam" tidak cukup hanya dengan merasakan saja, dia juga bereaksi, dengan cara dan kemampuan masing-masing. Dan Helvy Tiana Risa bereaksi! Dalam kumpulan cerita pendek ini dia bereaksi terhadap goyangan-goyangan yang dialami oleh Islam di bagian mana pun di dunia ini. Dia berhasil menciptakan latar cerita yang begitu tajam dan meyakinkan, sehingga kita sebagai pembaca terkesan seolah-olah penulisnya pernah berada di Bosnia, Palestiba, Chechnya, Rwanda dan tempat-tempat lain yang dipakai sebagai latar cerita. ini jelas selain membutuhkan imajinasi dan kreativitas yang tinggi, juga penelitian yang tidak tanggung-tanggung. Ini di samping cerpen-cerpen lain terasa sangat pribadi sifatnya, semisal 'ketika Mas Gagah Pergi'.
Namun di atas semua itu, ada satu hal yang sangat menonjol. Itulah garis merah keislaman yang tebal, yang nyata, yang tidak kita jumpai pada banyak penulis muslim lainnya,
baik pria maupun wanita (Ismail Marahimin)
...Menghadirkan sebuah dunia multicolor, langit kehidupan di mana pelangi dan kabut saling berhadap-hadapan, ragam manusia yang terus bergeliat, berjalan tertatih-tatih menuju rumah kebenaran dan kebahagiaan..., kumpulan cerpen ini harus kita sambut gembira sebagai sebuah karya pelopor bagi gerakan sastra transformasi Ilsam (Anis Matta, 1997)
Tidak tersedia versi lain