Text
Titik Balik Bima Arya
Bapak idola saya nomor satu meninggal dunia ketika saya baru beberapa bula belajar di Australia. Keadaan keluarga susah karena uang habis untuk berobat dan lain-lain. Sudah terlambat untuk mencari beasiswa sehingga kehidupan saya yang tadinya terjamin secara finansial mengalami perubahan drastis. Saya kerja ini, itu. Pinjam duit sana, pinjam duit sini, untuk menyelesaikan gelas master dan kemudian mencari beasiswa untuk melanjutkan studi. Apapun yang terjadi, kamu harus jadi Doktor di umur 30. itu pesan bapak sebelum berpulang. Jadi, tidak ada yang tiba-tiba dalam sejarah hidup saya. Semuanya itu dengan keringat dan air mata. Semua ada prosesnya, dan banyak suka dukanya. Pun, ketika saya memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman sebagai pengamat politik yang telah membuat saya dikenal publik. Sedikit banyak keputusan tersebut dipengaruhi oleh doa yang dibisikkan bapak ketika saya masih kecil. Buat saya, tidak ada jalan pintas menuju puncak. Anak muda jangan hanya menyiapkan diri untuk sprint, tapi harus siap untuk lari maraton.
Tidak tersedia versi lain