Text
Ding And Her Gokil Papa!: Takut Sama Ulat Bulu
Pagi-pagi sekali, Mama sudah ribut berteriak-teriak di halaman belakang. Dia memanggil-manggil Papa. Tapi yang dipanggilnya malah dengan tenang dan damai menclok di depan komputer. "Papppppaaaaa...., cepat ke sini, bunga-bunga Mama habis dimakan ulat!" kayaknya orang sekampung bisa mendengar teriakan Mama sejelas-jelasnya, kecuali satu orang. Papa gue. Biar mama sudah semaput juga, Papa mah tetep adem ayem.
Mama mesti ngomel-ngomel dulu untuk membuat Papa menurut. Kalau Mama sudah melotot, barulah Papa menyahut. "Em, i-iya, Mama sayang. A-ada apa Mama sayang? Ada apa?" Papa gugup banget.
"Mama mau Papa menangkapi semua ulat yang makanin daun tanaman kesayangan Mama. Hayoh, cepat." kata Mama dengan wajah sewot.
"Haaah... u-ulat Ma...? Tiiiidaaaakkk." Papa malah histeris sendiri. "Tidak, Ma, tidak. Papa ngggak mau nengkepin ulat, Ma. Oh tidak, please Ma... tidak...." Nah, tuh Papa gue sampe memohon-mohon gitu.
"Papa gimana sih?" mama menghardiknya lagi. "Papa inikan cowok. Berani sedikit dong Pa..,." katanya.
Tapi Papa malah semakin menggigil dan ketakutan. Lalu dia bersembunyi di bawah kolong mejanya.
Tidak tersedia versi lain