Text
Negeri 5 Menara
Seumur hidupnya Alif tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya dilalui dengan berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, main bola di sawah dan mandi di air biru Danau Maninjau. tiba-tiba dia harus melintasi punggung Sumatera menuju sebuah desa di pelosok jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah ibunya : belajar di pondok. Di hari pertama di Pondok Madani (PM). Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wajada siapa yang bersungguh sungguh pasti sukses dipersatukan oleh hukuman jewer berantai alif berteman denga raja dari medan, said dari surabaya, dulmajid dari sumenep, atang dari bandung dan baso dari gowa. di bawah menara mesjid mereka menunggu magrib sambil menatap awan lembayung yang berarak ke ufuk awan awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing masing kemana impian membawa mereka? mereka tidak tahu yang mereka tahu adalah: jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun tuhan sungguh maha mendengar.
Tidak tersedia versi lain