Text
Surat Dahlan
Dikejar-kejar tentara tidak pernah ada dalam rencana Dahlan muda. Awalnya, Dahlan ke Samarinda untuk menuntut ilmu. Sayang, teori tidak sejalan dengan kenyataan. Dosen-dosen yang otoriter dan kondosi politik yang memanas, membuat perkuliahan tidak lancar. Belum lagi, kerinduan yang besar terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih yang selalu menyesakkan dada, membuat hidup di rantau terasa semakin berat.
Dahlan pun memutuskan berhenti berkuliah. Dia memilih aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang kemudian menyeretnya pada Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari_Malari. Tugu Nasional menjadi saksi keberanian dan kepedulian Dahlan serta rekan-rekannya terhadap negeri yang kacau balau kala itu. Dianggap memberontak, mereka pun menjadi buronan pemerintah. Tak disangka, dalam pelariannya takdir mempertemukan Dahlan dengan dua cinta baru dalam hidupnya: Perempuan dari Loa Kulu dan Surat Kabar.
Tidak tersedia versi lain