Namun aku telah puas menangis kali ini. Tangisanku terakhir, air mata yang kujanjikan keluar hanya sekali. Setelah itu harus kujadikan batu air mata berdarah ini. Sungguhpun begitu, aku tetap memohon pertolongan, perlindungan dan cintamu untuk anak titipanmu. Protes dan doa bathin Hanum terlepas bak anak panah yang melesat, menancap pada sasarannya, Tuhan ! Hanum Pratiwi dengan Bintang Maharan…