Kota ini dibangun dari seribu kematian disebabkan angin duduk thamrin. Orang-orang memangkas jalan untuk memintas waktu, tapi nasib tetap 24 jam tidak menentu, nasib tetap tersangga di antara getar tiang-tiang plaza tua menunggu runtuh. Orang-orang terus menua dalam bus, tercinta di atas kursi kereta dan berharap masa depan adalah jalur-jalur trem yang dibangun kembali setelah puluhan tahun lal…